(Mazmur 127:1-2)
Melalui
Mazmur 127:1-2 ini kita diingatkan agar hidup kita bergantung sepenuhnya kepada
Tuhan. Kebutuhan kita yang paling besar yaitu sandang, pangan dan papan adalah
pemberian dari Tuhan. Tanpa kehadiran Tuhan di dalam hidup kita, maka segala
usaha kita menjadi sia-sia. Kata sia-sia ini bukan berarti apa yang kita
usahakan itu tidak akan berhasil atau gagal, melainkan kosong atau tanpa makna
atau tanpa tujuan.
Ada
3 hal yang akan terjadi bila hidup kita bergantung kepada Tuhan melalui ayat
ini :
1.
Kita
akan memiliki sebuah keluarga yang harmonis. Membangun rumah di sini
dapat diartikan membangun sebuah keluarga, perlu hikmat dari Tuhan yang bersumber
dari FirmanNya. Bila masing-masing anggota keluarga melakukan Firman Tuhan dari
Kolose 3:18-21 maka akan timbul kasih di antara anggota keluarga, kerukunan dan
keharmonisan tetapi bila masing-masing anggota bersikap egois maka yang terjadi
adalah perpecahan.
2.
Kita
akan memiliki hati yang tentram. Bila
masalah datang sering membuat hati kita sedih, kacau dan tidak nyaman, kita
membutuhkan seorang yang kuat untuk mengatasi masalah kita ini. Datanglah
kepada Tuhan dan milikilah persekutuan dengan Nya, maka Tuhanlah yang akan
melindungi kita dan yang akan menolong kita sehingga masalah-masalah itu akan
diselesaikan oleh Tuhan. Tetapi apa yang akan terjadi bila kita berusaha
mengatasi masalah dengan kekuatan diri sendiri? Kekuatan kita sangat terbatas
dan bila kita mengandalkan orang lain, mereka juga terbatas sehingga kita
akhirnya kecewa.
3.
Kita
akan memiliki berkat yang berkelimpahan. Untuk memenuhi kebutuhan
kita sehari-hari, kita harus bekerja sebaikmungkin. Bila kita mengandalkan Tuhan dalam memenuhi
kebutuhan hidup kita, maka Tuhan akan membuat kita berhasil (Mazmur 1:2-3), bila
kita sadar bahwa kita adalah anak Allah maka kita akan dibuat sadar untuk tidak
kuatir karena Bapa kita tahu apa yang kita butuhkan dan memberikan apa yang
kita minta. Matius 6:32-33, 7:7-8, sedangkan bila kita tidak bergantung pada
Allah, maka kita akan bekerja dengan didampingi rasa kuatir, terikat dengan
setiap masalah pekerjaan itu, sehigga akhirnya kita jadi sulit tidur.
Ketika hidup kita bergantung pada
Allah, kita akan menyaksikan bagaimana Allah menolong kita dengan kuasaNya,
dengan hikmatNya. Peristiwa-peristiwa inilah yang akan membuat hidup kita
bermakna dan berarti, karena pasti kita akan bersaksi kepada orang-orang lain
dan kesaksian kita itu akan menjadi berkat. Amin. (Bp. Agus D.S)