Sunday, January 26, 2014

Yesus Pelita Hidup

YOHANES 8:12-20

 Pelita seringkali diartikan kebanyakan orang sebagai alat penerang; bisa berupa lampu atau seperti lilin. Tetapi pilita adalah lebih dari sekedar lampu yang bercahaya atau alat penerang, namun pelita adalah sebagai penuntun jalan kehidupan supaya tidak tersesat, tidak salah jalan dan tidak jatuh dalam kubangan kegelapan.

Tidak ada salahnya jika kita sepakat bahwa pelita itu adalah terang. Dan dalam hal ini, Yesus sendiri mengidentifikasikan diriNya sebagai terang dunia (Yoh. 8:12). Konteksnya adalah bahwa Yesus sedang memperkenalkan dirinya kepada orang banyak dan di antara orang banyak tersebut terdapat orang-orang farisi. Boleh dibilang bahwa Yesus sedang bercakap-cakap dengan orang-orang farisi, bukan hanya memproklamirkan diriNya sebagai terang, tetapi sekaligus Yesus ingin katakan bahwa orang-orang farisi sama sekali tidak memiliki terang dalam hidup mereka. Maka Yesus datang untuk memberikan terang itu supaya mereka dapat berjalan dalam terang dan hidup mereka ada dalam terang itu sendiri. Tetapi sayang orang-orang farisipun justru menaruh curiga kepada Yesus sehingga membuat mereka tidak percaya kepadaNya.

Yesus sebagai pelita hidup/atau terang hidup adalah menuntun kita juga untuk menyadari bahwa hidup ini terbatas sehingga membutuhkan terang. Kita tidak bisa mengerjakan tugas-tugas kita di dalam kegelapan tetapi Yesus menuntun kita supaya kita mengerjakannya di dalam terang. Hidup ini akan berarti jika memiliki terang dan terang itu membawa kita pada kesadaran diri bahwa hidup kita tidak ada yang tersembunyi di hadapanNya. Maka kecanduan terhadap hal-hal yang buruk, dosa, dan kejahatan bisa dikendalikan bahkan dapat dihilangkan. Berilah hidupmu dipimpin oleh tuntunan Sang Pelita Hidup yaitu Yesus Kristus. Amin

Sunday, January 19, 2014

Kebenaran Bukan Sekedar Kata-kata

(Efesus 1:13 & Mazmur 111)

Perjanjian Lama mengenal kata “emeth” dan Perjanjian Baru mengenal  “aletheia”. LAI menterjemahkannya dengan “kebenaran”. Secara leksikal, emeth berarti bias diandalkan, bersifat permanen, bersifat sinambung, kesetiaan, atau kebenaran. Sedangkan aletheia berarti kebenaran, kesetiaan, atau realitas/kenyataan. Dalam pada itu, arti leksikal terbilang “abstrak”. Emeth dan aletheia akan “berdarahdaging” serta tajam makna bila kita telaah dalam penggunaannya yang konkret.

Dalam surat Efesus kata kebenaran/ aletheia muncul sebanyak 6 kali. Tiga kali diantaranya bersanding dengan keadilan (ef.4:24, ef. 5:9, ef. 6:14). Ada juga kaitannya dengan kekudusan (ef. 4:25) dan dua kali yang lainnya merujuk pada rencana agung penyelamatan (ef. 1:13, ef.4:21). Jadi dalam Efesus, kebenaran bisa diartikan; pertama, sebagai rencana agung penyelamatan Allah dalam Kristus dan kedua, memiliki arti etis.

Sedangkan dalam Mazmur 111:1-10 adalah merupakan Mazmur Pujian. Mengapa? Karena di dalam Mazmur 111 ini telah memuat karakter Allah dan perbuatan-perbuatan Allah yang  ekspresikan kepada umatNya. Tindakan-tindakan kebaikan Allah adalah merupakan satu contoh kebenaran yang harus diperbuat.

Jadi, kebenaran bukan sekedar kata-kata. Kebenaran adalah karakter, yang terungkap dalam kata dan perbuatan. Satunya kata dan perbuatan, sebagaimana kita lihat pada Yesus Kristus dan Tuhan Allah, itulah kebenaran. Oleh karena itu, sebagai pengikut Kristus, sudah selayaknya kita belajar “setia kepada sumber”, mengandalkan Allah sepenuhnya, dan membentuk diri menjadi insan-insan yang bias dipercaya. Amin. – Almanak Sinone GKMI

Sunday, January 12, 2014

Yesus Pokok Anggur Yang Benar

(Yohanes 15 : 1 - 8)

Yesus mengidentifikasi diriNya dengan gambaran “Pokok anggur yang benar”. Secara umum kita dapat melihat bahwa Yesus ingin memperlihatkan diriNya adalah pokok anggur sebagai sumber kehidupan bagi “rating-rantingnya” dan mustahil ranting akan berbuah jika tidak melekat pada batang pohon itu, karena ranting itu akan kering karena tidak menyatu dengan pokoknya. Maka pokok anggur memperlihatkan sumber kehidupan yang akan menghasilkan buah, dan lebih tegas lagi dinyatakan Tuhan Yesus bahwa hanya Dialah Pokok anggur “yang benar” bahwa tiada sumber kehidupan yang lain selain melekat kepada Dia sebagai “Pokok anggur yang benar”.
Maka jangan ada penyesalan jika ranting-ranting yang kering itu pada akhirnya akan dibakar sebab Allah dengan kasihNya memberikan kehidupan kepada manusia melalui kehadiran Yesus sebagai Juruselamat. Yesus mempertegas kehadiranNya di dunia “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya”. Pemeliharaan khusus yang Bapa berikan kepada pokok anggur sebagai penanam dan pengurus kebun anggur membuat Yesus sebagai “Pokok anggur yang benar”, sebab Dia adalah yang diutus oleh Allah dari sorga. Maka janganlah ada yang mengatakan suatu saat nanti bahwa Allah itu kejam dengan penghukumanNya sebab kita sendirilah yang mendatangkan hukuman atas diri kita karena Allah adalah kasih.
Untuk dapat menyadari kehadiranNya maka ada tiga hal yang harus kita hidupi dalam diri kita yaitu 1. Menghidupkan Doa, 2. Menghidupkan Firman. 3. menghidupkan Ibadah. Dengan demikian setelah kita menghidupi Doa, Firman dan Ibadah kita akan diarahkan untuk menanggapi teguran dan ajakan Tuhan dalam hidup kita maka itulah yag akan membawa kita pada hidup yang penuh dengan kedamaian.Amin (Oleh: Ibu Odi. L)


Sunday, January 5, 2014

Bertumbuh Bersama Yesus

(Mazmur 23: 1 - 6)


Masih ingatkah pada tahun 2011-2012 kita  menggumuli tema: “Bertumbuh Dalam Yesus”. Sedangkan tahun 2012-2013 kita memiliki tema: “Bertumbuh Untuk Yesus”. Dan tahun 2013-2014 ini kita kembali disapa dengan tema :”Betumbuh Bersama Yesus”. Kata “bersama” artinya tidak boleh dipisahkan dan tidak boleh terpisahkan dengan Yesus artinya jemaat semua harus bertumbuh namun bertumbuhnya bukan karena siapa-siapa melainkan oleh karena Yesus Kristus. Oleh karena itu “bertumbuh bersama Yesus” adalah sebuah usaha untuk memiliki kualitas iman dan kerohanian yang harus sama seperti Yesus, mencontoh kerohanian Yesus, meneladani keteladanan Yesus, dan memberi diri ditopang oleh Yesus.
Pertanyaannya adalah mengapa harus bertumbuh bersama Yesus? Mengapa tidak boleh dengan tokoh-tokoh Alkitab lainnya seperti Abraham, Musa, Daud, atau murid-murid Yesus dan para rasul lainnya? Pertanyaan inilah yang harus kita jawab bersama pada bulan Januari 2014 ini.
Misalnya; Pada minggu pertama Januari 2014 ini, kita menemukan alasan dalam Mazmur 23:1-6: mengapa jemaat harus bertumbuh bersama Yesus. Jelas sekali Mazmur 23 ini mengatakan atau menjelaskan tentang posisi Tuhan dalam kehidupan anak-anakNya. Maka ada 3 alasan mengapa harus bertumbuh bersama Yesus:
Karena Tuhan adalah gembala pemelihara bagi umatNya (ay. 1b-3a)
Karena Tuhan adalah gembala penuntun bagi umatNya (ay. 3b-4)
Karena Tuhan adalah gembala sumber berkat bagi umatNya (ay. 5-6)
Oleh sebab itu, hendaklah jemaat semakin bertumbuh dalam iman, tidak boleh undur dalam iman kepada Yesus Kristus dan tidak boleh memisahkan diri dari Yesus Kristus karena Tuhan kita adalah  Tuhan yang berperan aktif melakukan perkara-perkara ajaib dalam hidup kita bahkan yang tidak pernah terpikirkan oleh kita. Tuhan memberkati kita. Amin