Sunday, February 22, 2015

“Hari ini juga engkau bersamaKU di Firdaus”

(Lukas 23:39-43)

Mereka itu di mata masyarakat adalah orang yang besar dosanya. Mereka itu disebut penjahat kelas kakap sehingga mereka pantas dihukum dengan cara disalib. Dua orang penjahat yang di sejajarkan di sebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus dan Yesus sendiri sama-sama dihukum dengan disalib.
Namun ada sebuah peristiwa penting terjadi di atas kayu salib saat Yesus berkata : ”Hari ini juga engkau ada bersama-sama dengan Aku di Firdaus”. Perkataan Tuhan Yesus ini ternyata tidak ditujukan kepada dua-duanya penjahat itu, melainkan hanya kepada salah seorang dari antara mereka. Apa sebenarnya yang membuata hati Yesus tergerak untuk mengajak salah seorangnya bersama denganNya di Firdaus? Mengapa tidak dua-duanya?
Ada sikap berharga yang memiliki nilai lebih dari salah satu dari penjahat itu:
1. Memiliki Iman dan pengharapan
2. Memiliki pertobatan (insaf)
3. Memiliki penyerahan diri
Oleh karenanya mari, kita segera mengoreksi diri kita :
1. Sudahkah benarkah Iman dan Pengharapan kita?
2. Sudahkah kita mengakui dan bertobat dari dosa – dosa kita?
3. Sudahkah kita menyerahkan seluruh hidup kita pada Tuhan?
Tuhan Yesus memberkati. Amin!!!! (Odi)


Sunday, February 15, 2015

“Bapa ampunilah mereka”

(Lukas 23:34)

Tujuh ucapan terakhir dari Tuhan Yesus, diawali dengan kalimat “Bapa ampunilah mereka”.  kata-kata ini bukan secara kebetulan mendapatkan urutan pertama.  Kata-kata ini penting karena disinilah Tuhan Yesus menunjukkan betapa Ia mengasihi umat manusia tanpa syarat. Kasih itu ditunjukkan di tengah-tengah penderitaan yang berat yang Ia sedang alami,  Bahkan diberikan kepada orang-orang yang mau membunuh-Nya. Wujud dari kasih itu adalah memberi pengampunan bukan penghukuman. 
Karya keselamatan Allah dalam diri Tuhan Yesus sebagai wujud kasih-Nya kepada manusia dimulai  dengan pengampunan. Lewat pengampunan maka hubungan dipulihkan dan berkat dicurahkan.  Kalau kita sudah mendapatkan anugerah pengampunan yang dari Tuhan, maka kitapun juga diajak untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita sebagai wujud kasih kita kepada Kristus.
Ketika pengampunan kita lepaskan kepada mereka yang menyakiti hati kita, maka diri kita akan mendapatkan pemulihan Tuhan. Dipulihkan dari rasa kebencian, sakit hati, kepahitan bahkan mungkin sakit penyakit yang ada di dalam diri kita dan diganti dengan damai sejahtera. Karena kita tahu manfaat dari memberi pengampunan maka mari jadikan ini gaya hidup kita setiap hari sehingga tidak membuka cela menjadi jalan iblis masuk untuk menghancurkan  hidup kita. Bahkan kita ajarkan lewat keteladanan hidup kepada keluargkan yang kita kasihi.  Mari mohon kepada Roh Kudus menolong kita untuk sanggup mengampuni.  #Pdt. Utari, S.Th – GKMI Bangsri


Sunday, February 8, 2015

Pengampunan Tuhan

(Yesaya 1:18 & 1 Yohanes 1:9)

Mengapakah pengampunan itu penting diberikan kepada manusia? Ada banyak alasan-alasan yang disediakan Alkitab untuk menjawab hal ini dan pada kesempatan ini saya akan kemukakan 3 alasan :
1. Tanpa pengampunan maka tidak ada jalan untuk mengenal Tuhan Allah (Yesaya 52:2)
2. Tanpa pengampunan maka tidak ada jalan untuk selamat (Roma 6:23)
3. Tanpa pengampunan maka tidak dapat menikmati sukacita (Matius 18:24-27 & Lukas 15:10)
Saudara, oleh karena itu pengampunan adalah kebutuhan utama dalam kerohanian umat. Tetapi sayangnya pengampunan tidak bisa dikerjakan oleh manusia, karena manusia adalah orang berdosa (tidak mungkin orang berdosa akan mengampuni dosanya dari keberdosaan). Namun hanya pribadi yang tidak berdosa yang mampu mengampuni dosa. Roma 3:23: “semua orang telah berbuat dosa…” jelas bahwa tidak ditemukan satupun di antara manusia yang tak berdosa. Lalu siapa yang tidak berdosa dan mampu mengampuni dosa ? Tak lain adalah Tuhan sendiri….Tuhan menempatkan diriNya pada posisi kita sebagai orang berdosa, bahkan semua dosa kita ditimpakan kepadaNya (Yesaya 53:3). Firman Tuhan berkata demikian :"Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar supaya Ia membawa kita kepada Allah." (1 Petrus 3:18a), "Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kasih ka-runiaNya." (Efesus 1:7).
Sesungguhnya pengampunan Tuhan adalah karya agung Tuhan yang sedang membuka pintu anugerah bagi manusia. Darah Yesus telah menebus kita. Pengampunan itu diberikan menurut kekayaan kasih karunia Allah yang dilimpahkan kepada kita. Melalui pengampunan Allah itu telah mendatangkan damai sejahtera.
Maka setiap kita harus mengampuni sesama, karena dalam pengampunan itu membuat dirinya memiliki kuasa Tuhan (Kolose 3:13). Mengampuni adalah kemampuan dan kuasa Tuhan. Sangat sulit untuk mengampuni seseorang yang bersalah kepada kita, namun jika kita dapat mengampuni, itu karena kuasa-Nya bekerja di dalam diri kita. Ucapkan: “Saya mau mengampuni orang yang bersalah kepada saya” karena saya juga adalah orang yang diampuni. Lihat dan rasakan akan terjadi: Pertama, menjadi sembuh (Matius 9:5-7). Kedua, menjadi besar seperti Yesus (Filipi 2:8-11). Dan Ketiga, menjadi tanda anak Allah (I Yohanes 4 : 4,6-10). Amin


Sunday, February 1, 2015

Allah yang memilih kita

Yohanes 15:16 & 2 Tesalonika 2:13

Allah yang memilih…! Pemilihan Allah terhadap orang-orang percaya adalah sebuah yang menarik, luar biasa dan istimewa. Mengapa luar biasa dan istimewa? Dasar apakah yang dipakai oleh manusia untuk memilih seseorang menjadi….(misalnya ketua kelas di sekolah, ketua RT di lingkungan masyaraka, ketua DPR dalam dunia politik atau memilih seseorang menjadi pendamping hidup, dsb). Tentu harus ada standarnya, harus ada kriterianya. Biasanya sering dilihat dari kriteria secara fisik, kriteria dalam hal pengetahuan/akademis, kriteria dalam hal status sosial, dan tak ketinggalan dalam hal harta atau kekayaan. Semua itu adalah menjadi syarat atau persyaratan untuk memilih seseorang. Artinya pemilihan yang dipraktekkan oleh manusia sifatnya bersyarat.
Tetapi berbeda dengan Allah….Allah memilih manusia adalah tanpa syarat tanpa kriteria apapun. Allah menjatuhkan pilihan-NYA kepada setiap orang-orang percaya bukan karena hebatnya manusia, atau pandainya manusia, atau tingginya status dan kedudukan seseorang, atau banyaknya harta dan kekayaan seseorang !!! Allah memilih manusia adalah karena kasih-NYA, karena kedaulatan Allah penuh. Jadi pemilihan Allah adalah sifatnya tak bersyarat.
Jelas sekarang bahwa cara Allah memilih kita menjadi anak-anaknya, menjadi sahabatNya (Yoh. 15:14) dan tidak menyebut kita lagi hamba adalah karena “hati Allah” yang penuh kasih. Pemilihan dari Allah itulah yang membuat kita menjadi berharga, bernilai dan istimewa.
Oleh karena dasar itulah manusia harus bertanggung jawab, dan berperan aktif untuk melakukan perbuatan, tindakan dan dan segala aksi yang menyenangkan dan memuliakan hati Tuhan. Kesetiaan pada Tuhan semakin hari semakin dikerjakan, mengasihi Tuhan dari hari ke hari semakin berdampak dsb. Selamat menjadi umat pilihan Allah. Tuhan Yesus memberkati. Amin