(Filemon 1: 8-22)
Surat Filemon adalah satu
surat yang indah sekali. Memang ini adalah satu surat yang sangat pribadi,
tetapi di dalam surat ini kita menemukan bagaimana orang-orang yang tadinya
tidak berguna, orang-orang yang melakukan perjalanan lembaran hidupnya dengan kesulitan,
dengan kegagalan, dengan torehan tinta yang gelap boleh berubah dan akhirnya
menjadi berguna di masa yang akan datang. Itulah Onesimus.
Surat ini adalah surat
pribadi Paulus untuk mengantar seorang yang bernama Onesimus kembali kepada
tuannya yang bernama Filemon. “Kalau ada utangnya kepadamu, aku Paulus akan membayarnya
kembali…” (ay.18-19) sudah cukup membuat hampir seluruh penafsir setuju bahwa
Onesimus lari dari tuannya yang bernama Filemon, dan bukan saja lari, dia sudah
mencuri uang dari Filemon. Sangat wajar kita katakan dia sudah mencuri uang
Filemon sebab dia lari dari Kolose tempat Filemon tinggal di daerah Asia dan
akhirnya bertemu Paulus di penjara di kota Roma. Tentu untuk lari dan pergi
hingga ke Roma membutuhkan uang dan Onesimus mencuri uang itu dari tuannya.
Onesimus adalah satu nama yang sangat bagus sekali, Onesimus berarti “berguna.”
Dari namanya ini Paulus kemudian menggunakan permainan kata yang bagus ”...dulu
Onesimus tidak berguna namun sekarang dia berguna” (ay.11). Dulu cuma namanya
‘berguna’ tetapi secara karakter dan sifat sudah merugikan Filemon, tetapi
setelah bertobat dan perubahan yang terjadi, dia memulai lembaran hidup baru
dan dia menjadi seorang anak Tuhan yang berguna.
Onesimus pernah gagal di
dalam hidupnya. Onesimus pernah lari dan dia melakukan kesalahan yang besar,
keputusan-keputusan yang salah di dalam hidupnya. Kita tahu sebagai orang
Kristen betapa susahnya kita membuat keputusan hidup yang benar. Tetapi
sekaligus kita tahu terlebih sulit lagi kita memperbaiki kesalahan dari
keputusan yang sudah salah. Bertindaklah secepat mungkin untuk berani memperbaiki
yang salah. Tuhan memberkati Amin