Sunday, November 11, 2012

Keberanian Memperbaiki Yang Salah


(Filemon 1: 8-22)

Surat Filemon adalah satu surat yang indah sekali. Memang ini adalah satu surat yang sangat pribadi, tetapi di dalam surat ini kita menemukan bagaimana orang-orang yang tadinya tidak berguna, orang-orang yang melakukan perjalanan lembaran hidupnya dengan kesulitan, dengan kegagalan, dengan torehan tinta yang gelap boleh berubah dan akhirnya menjadi berguna di masa yang akan datang. Itulah Onesimus.
Surat ini adalah surat pribadi Paulus untuk mengantar seorang yang bernama Onesimus kembali kepada tuannya yang bernama Filemon. “Kalau ada utangnya  kepadamu, aku Paulus akan membayarnya kembali…” (ay.18-19) sudah cukup membuat hampir seluruh penafsir setuju bahwa Onesimus lari dari tuannya yang bernama Filemon, dan bukan saja lari, dia sudah mencuri uang dari Filemon. Sangat wajar kita katakan dia sudah mencuri uang Filemon sebab dia lari dari Kolose tempat Filemon tinggal di daerah Asia dan akhirnya bertemu Paulus di penjara di kota Roma. Tentu untuk lari dan pergi hingga ke Roma membutuhkan uang dan Onesimus mencuri uang itu dari tuannya. Onesimus adalah satu nama yang sangat bagus sekali, Onesimus berarti “berguna.” Dari namanya ini Paulus kemudian menggunakan permainan kata yang bagus ”...dulu Onesimus tidak berguna namun sekarang dia berguna” (ay.11). Dulu cuma namanya ‘berguna’ tetapi secara karakter dan sifat sudah merugikan Filemon, tetapi setelah bertobat dan perubahan yang terjadi, dia memulai lembaran hidup baru dan dia menjadi seorang anak Tuhan yang berguna.
Onesimus pernah gagal di dalam hidupnya. Onesimus pernah lari dan dia melakukan kesalahan yang besar, keputusan-keputusan yang salah di dalam hidupnya. Kita tahu sebagai orang Kristen betapa susahnya kita membuat keputusan hidup yang benar. Tetapi sekaligus kita tahu terlebih sulit lagi kita memperbaiki kesalahan dari keputusan yang sudah salah. Bertindaklah secepat mungkin untuk berani memperbaiki yang salah. Tuhan memberkati Amin