Sunday, July 1, 2012

Belajar dari Yosua


(Yosua 1:1-9)

Dalam hidup ini, kita memerlukan tokoh. Tokoh yang bisa menjadi patron dan ikon. Patron berbicara mengenai pola atau sistem yang pas dengan konteks dan kebutuhan, sementara ikon berbicara mengenai representasi gambar dari pribadi yang ideal dan fungsional. Alkitab banyak menceritakan tokoh yang bisa menjadi patron dan ikon bagi hidup kita. Ketokohan itu senantiasa membangun nilai-nilai karakter yang tak akan lekang oleh perubahan zaman. Pribadi-pribadi yang berkarakter akan menjadi tokoh di sepanjang zaman. Membangun karakter dalam keluarga juga memerlukan tokoh. Pengajaran normatif harus tervisualisasikan dalam bentuk ketokohan dan keteladanan yang konkret.
Sebagaimana layaknya orang muda yang belum banyak makan asam garam pengalaman hidup, tentulah Yosua ragu saat dia harus menggantikan kepemimpinan Musa. Betapa tidak, Musa itu tokoh besar yang kharismanya tidak terbandingkan. Lalu apa yang dilakukan Yosua?
Pertama, Yosua sebagai orang muda menempatkan gambar patron hidupnya pada keteladanan Musa dan pada janji Allah. Inilah pentingnya keteladanan Musa bagi hidupnya. Kedua, Yosua sebagai anak muda juga punya kekuatan yang berbeda dengan Musa. Yosua mengembangkan kekuatan visionernya. Ketiga, Yosua juga perencana yang cermat. KeempatYosua bekerja dengan orang yang tepat. Kelima, Yosua membangun hidup keluarganya sebagai keluarga yang takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya.
Inilah yang bisa kita pelajari dari patron dan ikon tokoh Yosua. Ia bukan bertindak dalam kehebatan pribadinya melainkan ia bergerak dalam kuasa rencana dan pimpinan Allah. Sebagaimana nama Yosua berarti Allah yang menyelamatkan, kisah Yosua juga mencerminkan gambar (ikon) Allah yang menyelamatkan kita dan keluarga kita. Kisah Yosua tidak hanya berbicara mengenai penyelamatan Allah atas bangsa Israel, namun juga kisah penyelamatan Allah atas keluarga. Mari kita membangun hidup kita dan keluarga kita dengan : mencari desain Allah atas keluarga kita, dan berani untuk hidup ikhlas dan setia menjalani peran-peran yang Tuhan berikan kepada kita. Maka sungguh perjalanan hidup kita dan keluarga akan dibuat Tuhan berhasil dan beruntung. Tuhan memberkati!