Sunday, October 5, 2014

Kesediaan Hati untuk Berubah

(Yohanes 4:1-19)

Pertanyaan sekaligus harapan yang muncul dalam hati bagi banyak orang adalah bagaimana caranya supaya setiap orang harus selalu berubah dari hari ke hari ke arah yang lebih baik. Misalnya; Suami-istri ber-sama-sama bergumul agar mengalami perbaikan-perbaikan dan perubahan-perubahan yang baik dalam hidup berkeluarga, orang tua di rumah bergumul agar anak-anaknya mengalami perubahan demi perubahan ke arah yang lebih baik. guru di sekolah bekerja keras agar anak didiknya mengalami perubahan ke arah yang baik, para tuan dan bos mengharapkan perubahan yang baik bagi kinerja para karyawan/bawahannya, para rohaniwan selalu berdoa agar umat dilimpahkan perubahan hidup yang semakin hari-semakin baik.
  Patut diapresiasi bahwa seyogianya setiap manusia harus mengerjakan perubahan-perubahan dalam hidupnya. Apabila seseorang tidak mau atau tidak dapat ber-ubah maka tergilas oleh kehidupan. Sejalan dengan itu, mengutip tujuan mulia seorang presiden RI terpilih Joko Widodo mengemukakan bahwa Indonesia Hebat harus dimulai dari revolusi mental. Maka salah satu sarana yang  tepat untuk mendaratkan revolusi mental adalah melalui dunia pendidikan. Wadah-wadah pendidikan harus memperkuat pendidikan bersifat karakter dialirkan kepada para objek didik. Bagi Jokowi, degradasi moral yang dialami bangsa saat ini (korupsi, tindakan kriminal, dll) akan berubah menjadi bangsa yang memiliki karakter dan sikap yang baik dan terpuji apabila menyediakan diri dan hati untuk berubah.
Memang banyak orang beranggapan bahwa karakter seseorang tidak dapat diubah karna sudah bawaannya sejak dari sananya. Tetapi menurut teori psycho-analysist, karakter dapat diubah jika pribadi tersebut dengan sadar mau untuk merubahnya. Maka peristiwa yang dimunculkan oleh Yesus saat bertemu dengan seorang perempuan Samaria yang hidupnya dalam gerbang kehancuran, adalah salah satu contoh efektif terlihat nyata pengaruh perubahan (ay. 39-42). Mengapa? Karena ada HATI yang disiapkan untuk menerima saran, nasehat dan bekal untuk kebaikan berkarakter. Tuhan Yesus memberkati. Amin. #NZ


No comments:

Post a Comment