Sunday, September 16, 2012

Semua Mahluk Hidup Berdampingan Harmonis


(Yesaya 11:1-10)

Jauh dilubuk hati sanubari semua orang pasti terdapat kerinduan sebuah dunia tanpa perang, tanpa pembunuhan, tanpa kompetisi, tanpa kerakusan  ataupun kelaparan. Dunia dimana segenap umat manusia hidup dalam damai dan harmoni satu dengan yang lain; berbagai dunia yang memang Cuma satu untuk semua.
Kerinduan akan damai itulah yang digumulkan oleh nabi Yesaya yg hidup di zaman ketika bangsa Israel harus mengalami perang demi perang silih berganti. Yesaya merindukan sebuah suasana dimana “serigala akan tinggal bersama domba, Macan tutul akan berbaring di samping anak kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama dan seorang anak kecil akan menggiringnya dst.” (Yesaya 11: 6-9). Inilah sebuah simbolis tentang kedamaian.
Melihat zaman kita sekarang ini, rasanya kedamaian itu sangat jauh dari kehidupan kita. Orang sungkan naik angkutan umum karena takkut dirampok atau diperkosa, orang takut berjalan sendirian karena ancaman pembunuhan dsb. Lihat saja secara skala nasional beberapa personal yang disinyalir terlibat teroris ditangkap oleh Densus 88 satu per satu, penembakan polisi di Solo, ledakan bom di Depok, penangkapan para perampok, geng motor dsb. Sepertinya hati kita tak pernah “tenang alias selalu khuatir/was-was” baik ketika kita berbaring, duduk, berjalan atau bekerja. Skala International; kita mendengar pembunuhan konsulat AS di Libya, profokasi SARA secara international melalui pembuatan Film yang menghina saudara kita muslim, sehingga memunculkan protes dan demonstrasi di Timur Tengah.
Apakah yang harus kita kerjakan? Mari semua bersama-sama memulai etika damai itu dari diri sendiri. Setiap orang bertanggungjawab untuk menggunakan apapun secara proposional (sesuai kebutuhan). Setiap orang bertanggungjawab memelihara apapun secara maksimal. Setiap orang harus menahan diri pada setiap perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum. Secara sadar mulailah hidup sehat; membuang sampah pada tempatnya, menggunakan air secukupnya, dan yang tidak kalah penting adalah mendoakan setiap pemimpin di dunia ini agar Tuhan beri hikmat untuk menjalankan tugasnya dengan adil, damai dan penuh hikmat. Mari kita mulai sejak sekarang ini. Tuhan berkati kita semua. Amin