Sunday, April 7, 2013

Kebangkitan Kristus Memperkuat Kekeluargaan

(Yohanes 21:1-14)


E
ra Globalisasi telah menyebarkan sistem kehidupan yang    liberalisasi di tengah-tengah masyarakat. Liberalisasi mengusung kebebasan individual dan mengedepankan serta menonjolkan kehebatan diri sendiri. Pengagungan pada skil serta kehebatan kreatifitas perorangan adalah salah satu ciri sistem liberal. Tidak    perlu membutuhkan banyak orang, banyak tenaga dan banyak    waktu. Semua berlomba-lomba pada cara kerja dan cara hidup yang serba cepat, mudah, dan instan. Hal ini menimbulkan cara hidup yang mengesampingkan cara kehidupan komunal, tetapi berusaha sedemikian rupa untuk menutup diri dan tidak mau tahu tentang kehidupan secara bersama-sama. Tentu hal ini sangat bertolak belakang dengan cara hidup bersama-sama, cara hidup yang bercirikan kegotongroyongan, cara hidup yang bersifat kekeluargaan. Sistem kekeluargaan sangat mengedepankan kebersamaan, kepedulian yang khas terhadap sesama, perhatian kepada orang lain dsb.
Gereja tidak bisa keluar dari sebuah system kekeluargaan kerena gereja adalah  persekutuan bahkan Yesus mengatakan sebagai tubuh Kristus. Keharmonisan, kebersamaan, kesatuan hati, saling mempedulikan, saling mendokan adalah ciri gereja yang harus terus    ditumbuh suburkan. Namun pada kenyataannya pengaruh modernisasi, serta perlakuan etis terhadap modernisasi tersebut telah mengikis perlahan-lahan kehidupan yang bersifat kekeluargaan. Semangat kebersamaan berangsur-angsur pudar dan punah. Kepedulian       terhadap sesama terlalu sedikit diamalkan.
Oleh karena itu, pengaruh kebangkitan Yesus Kristus mempertegas serta memperkuat kembali kehidupan yang bersifat kekeluragaan. Penampakan diri Yesus kepada murid-muridNya mengajak para murid kembali untuk bersatu dalam sebuah keakraban seperti satu keluarga. Kerjasama dan saling peduli ditekankan oleh Yesus, bahkan ketika Yesus misalnya dalam Yoh. 21:9-12 telah meneladankan sebuah kehangatan relasi antara satu dengan yang lain. Hendaklah pengaruh kebangkitan Kristrus tahun 2013 ini membangkitkan kita kembali untuk memperlakukan satu dengan yang lain seperti keluarga. Tuhan memberkati. Amin