(Mazmur 3:1-9)
Sebuah
syair lagu demikian: “Inilah hari terindah, hari pernikahan kedua
insan…..Mereka telah disatukan dalam ikatan cinta….Untuk setia sampai
selamanya….Inilah janji mereka, janji pernikahan kedua insan…Mereka telah
mengingkrarkan, janji yang telah diucapkan... Untuk setia sampai selamanya.”
Normalnya
kehidupan berkeluarga adalah apabila suami istri saling mendukung menghadapi
sukacita dan demikian juga saat menghadapi dukacita. Suami istri saling
menguatkan saat menghadapi masa-masa tawa dan bahagia, demikian juga saat
menghadapi masa-masa meneteskan air mata dan kesulitan. Bahkan dalam segala
hal, tetap setia sampai selamanya, seperti syair pujian di atas.
Pada
realitanya, keluarga tidak hanya menghadapi masa-masa suka, tawa, gembira dan
bahagia, tetapi kebanyakan menghadapi masa-masa sulit, air mata, sengsara,
penuh pergumulan dsb. Disaat inilah tidak sedikit keluarga mulai goyah,
keharmonisan keluarga mulai terganggu, iman mulai beralih pada iman yang tidak menyelamatkan.
Padahal, keluarga dihadirkan oleh Tuhan di dunia ini supaya dapat bertumbuh
dalam iman untuk Tuhan Yesus. Semua pribadi-pribadi dalam sebuah keluarga harus
mampu mencerminkan nilai-nilai iman yang berkualitas. Apa jadinya jika tujuan
Tuhan dalam keluarga kita tidak bisa kita amalkan dan kita laksanakan?
Dalam
Mazmur 3:1-9 kita belajar tentang Daud sosok teladan melewati masa-masa sulit
dalam hidupnya. Hampir seluruh ayatdalam Mazmur 3 ini Daud menunjukkan bahwa
Tuhan satu-satunya pusat pegangannya, pusat pertolongannya, pusat pengaduaannya
dan pusat penyembahannya. Hatinya tidak pernah untuk yang lain sekalipun dalam
ayat 3 ada godaan iman, tetapi Daud selalu menjalani hidupnya yang penuh
kesulitan, kesusahan dan pergumulan itu bersama Tuhan.
Saatnya
bagi kita semua belajar bersama-sama tentang takut kepada Tuhan disaat
kesulitan datang, masalah menghadang kita, badai hidup menerpa kita. Tuhan
kiranya memampukan kita untuk melewati masa-masa yang tidak mengenakkan itu dan
apabila kita tetap memandangnya, maka Tuhan
menyertai kita selalu. Tuhan hanya sejauh doa. Amin