Sunday, August 11, 2013

Mengelola Iman Saat Kelimpahan

                                                                      (Lukas 12:13-21)

Ayat-ayat tersebut di atas muncul sebagai jawaban atas pertanyaan seseorang yang datang kepada Yesus. Lalu, Tuhan Yesus pun menjawab melalui perumpamaan yang oleh LAI diberi judul orang kaya yang bodoh. Apa sesungguhnya yang terjadi dengan orang ini? Paling tidak, ada tiga dugaan:
1. Orang ini punya hak warisan, tetapi saudara-saudaranya tidak memberi bagiannya. Karena itu, ia meminta tolong kepada Yesus agar Dia menyelesaikan perkara tersebut.
2. Orang ini sama sekali tidak mendapatkan jatah warisan, sementara saudara-saudaranya mendapatkannya. Karena itu, ia memohon agar Yesus dapat menjembatani hal tersebut.
3. Orang ini telah mendapatkan jatah warisan sesuai haknya, tetapi ia menginginkan lebih lagi dari saudara-saudaranya.
Berdasarkan kisah tersebut, kita beroleh gambaran bahwa orang yang diceritakan Tuhan Yesus dalam perumpamaan tersebut adalah orang yang berkelimpahan secara materi. Namun, kekayaan yang ia punya hanya untuk kepentingan dan kesenangan diri. Bila Tuhan memberi kesempatan untuk menjadi kaya, kita harus mengelola kekayaan/kelimpahan tersebut agar dapat memuliakan Tuhan. Paling tidak ada tiga hal yang harus dikelola:
1. Mengelola hati. Orang yang melimpah materi belum tentu hatinya kaya. Kita menemukan, orang yang melimpah harta justru miskin hatinya.  Di negeri kita ini, para koruptor bukanlah gelandangan yang tak punya uang. Para koruptor adalah orang kaya, tetapi miskin hati. Ia tega menilap uang rakyat untuk kepentingan diri.
2. Mengelola prioritas. Seandainya Anda diberi kesempatan untuk kaya, pertanyaan mendasar, untuk apakah kekayaan itu? Banyak orang Kristen yang melupakan Tuhan tatkala ia kaya. Namun, begitu bangkrut, ia menyalahkan Tuhan.
3. Mengelola hidup untuk kekekalan. Pernahkah kita memikirkan bahwa semua kekayaan atau apa pun namanya tidak akan dibawa mati. Ketampanan, hobi, duit yang banyak, kekayaan yang melimpah, tidak akan pernah bisa dibawa pulang tatkala seseorang kembali kepada Sang Khalik.
Tuhan Yesus memberkati. Amin (Pdt. Manati I. Zega)