Sunday, October 13, 2013

Kesusahan melahirkan Berkat

Mazmur 126:1-6

     Tidak ada kamus kebetulan dalam kehidupan orang percaya. Semua peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita, berada dalam pengawasan dan kendali Tuhan. Hal inilah yang dipegang oleh pemazmur melalui pasal 126 ini.  Latar belakang dari pasal ini adalah situasi sulit yang terjadi di tengah-tengah umat Tuhan, karena datangnya segerombolan tentara musuh, yang menyapu bersih segala hasil ladang yang siap dituai. Akibatnya, umat Tuhan mengalami kebangkrutan yang luar biasa. Meski demikian, mereka percaya bahwa semua itu tidak terjadi secara kebetulan, melainkan karena seijin Tuhan. Olehnya mereka menerima semuanya itu dengan sikap yang positif. Bagaiamana sikap umat Tuhan menghadapi situasi yang berat ini?

1. Umat Tuhan tetap bersemangat (ay. 1-3)
Mereka percaya bahwa selalu ada tujuan dibalik semua peristiwa yang diijinkan Tuhan datang kepada mereka. Tidak mungkin Tuhan membiarkan sebuah peristiwa terjadi dalam kehidupan anak-anakNya tanpa mempunyai tujuan yang pasti. Dan tujuan Tuhan adalah, untuk membuat hidup umatNya menjadi lebih baik, dari sebelumnya. Karena itu mereka tetap bersemangat walaupun dalam hidup yang susah.
2. Umat Tuhan tetap berdoa (ay. 3).
Apa yang dilakukan oleh orang Israel ketika menghadapi kenyataan bahwa hasil ladangnya habis dirampas adalah,  mereka berdoa. Mereka percaya bahwa jika Tuhan mengijinkan semuanya itu terjadi, Tuhan juga pasti sanggup memulihkkannya. Doa-doa inilah yang menguatkan mereka menjalani hidupnya, meskipun di tengah situasi yang sulit.
3. Umat Tuhan tetap  bersyukur (5-6).
Cara kita melihat sebuah masalah, sangat mempengaruhi bagaimana kita akan menghadapi masalah itu sendiri. Jangan salah, bahwa segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini selalu mempunyai dua sisi, yakni sisi positif dan sisi negatif. Demikianpun dengan kesusahan hidup, ia dapat dihadapi dengan dua sisi, yakni sisi positif dengan bersyukur atau negatif dengan mengeluh. Tuhan meminta supaya kita bersyukur dalam segala sesuatu (I Tes. 5:18). Itulah sebabnya Pemazmur mengajak kita untuk melihat kesusahan dengan bersyukur, karena apapun yang kita alami hari ini, pada akhirnya akan berujung pada berkat-berkat Tuhan.
 

Tidak ada orang yang senang menjalani hidup yang susah, tetapi juga tidak ada orang yang dapat menolak ketika semuanya itu datang. Hal yang terbaik bagi kita bukanlah menghindari dan menolak kesusahan, melainkan menghadapinya dengan cara yang benar. Sebab dengan cara yang benar, semuanya menjadi ringan, dan yang lebih penting lagi, kita pasti akan menikmati berkat-berkat dari setiap kesusahan tersebut. Oleh sebab itu, jangan pernah menyerah, dan maju terus dalam Tuhan. Amin. (oleh: Pdt. Markus Suyadi M, Th)