Sunday, January 18, 2015

Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang

(Lukas 4:16-30)

Bagi kaum miskin, wong cilik, tahun Yobel begitu ber-arti. Betapa tidak! Pada tahun itu, para budak beroleh kemerdekaan. Mereka kembali menjadi orang merdeka. Orang-orang yang terbelit utang agar bisa bertahan di tengah kehidupan yang semakin sulit, boleh bernafas lega. Utang-utang mereka dihapuskan. Tanah pusaka yang terpaksa dijual dikembalikan kepada pemiliknya. Tahun Yobel benar-benar menjadi tahun rahmat Tuhan.
Dalam perkembangannya, seiring dengan semakin kompleksnya interaksi disekitar cara-cara produksi kuno, kaum miskin meliputi semua orang yang terhisap secara ekonomi (yang menerima upah/hasil jauh lebih kecil dari nilai-nilai kekayaan yang dihasilkannya). Semua orang tertindas secara politik (menjadi bangsa jajahan, diperlakukan sewenang-wenang, dan direndahkan harkat martabatnya sebagai manusia), dan semua orang yang terpinggirkan secara social (yang seringkali tidak lepas dari peran agama yang memilah mana orang yang diterima Tuhan dan masyarakat dan mana yang harus ditolak). Dalam Lukas 4:18-19, mereka adalah orang-orang miskin, orang-orang tawanan, orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas.
Bila mula-mula Tahun Yobel dicanangkan sebagai Tahun tertentu dalam kalender Deuteronomis pra pembuangan (Ulangan 15) dan kalender Paderi (Imamat 25) pasca pem-buangan (entah perbah dilaksanakan atau tidak), dalam perkembangannya Tahun Yobel dimaknai secara eskatologi: suatu waktu kelak – entah kapan – ketika –melalui Mesias – Allah membebaskan kaum miskin.
Kita meyakini bahwa di dalam Yesus Tahun Yobel atau Tahun Rahmat telah datang. Maka sebagai orang-orang percaya/murid-murid Yesus Kristus wajib mempraktekkan dan meneruskan keberpihakkan Tuhan kepada kaum miskin. Menekan kekerasan paling tidak dimulai terlebih dulu dari diri kita, berbuat adil kepada sesama (menghargai hak-hak orang lain dan bersedia mejalankan kewajiban masing-masing kita), mengasihi anak-anak yatim piatu, melindungi orang-orang yang terpinggirkan dan terabaikan/ yang terlantar dsb. Hendaknya Tahun Rahmat Tuhan itu menghiasi seluruh dimensi kehidupan kita.
Tuhan Yesus memberkati Amin. (Almanak Sinode)

No comments:

Post a Comment