Sunday, April 8, 2012

Hai Maut Dimanakah Sengatmu


(I Korintus 15: 55-57)

Setiap tahunnya pada hari Paskah, umat Kristen berkumpul untuk memuji Tuhan Yesus yang sudah bangkit. Salah satu nyanyian pujian yang lebih sering terdengar pada saat-saat ini, daripada lagu yang ini yaitu: ‘Haleluya! Haleluya!’ berkali-kali dinyanyikan. Siapakah pengarang itu? Charles Wesley lahir di Inggris pada tahun 1707. Ayahnya seorang pendeta, dan dia adalah anak ke-18 dalam keluarga tersebut. Oleh ibu Charles mengajarkan tiap anak dalam keluarga Wesley dibimbing untuk belajar berbicara dengan mengulangi Doa Bapa Kami, membaca dan menghafal ayat Alkitab, dan mengajarkan nyanyian-nyanyian rohani yang diambil dari Kitab Mazmur.
Kedua hal ini: Kitab Suci dan Kidung Rohani, seumur hidup berpengaruh sekali dalam   pengalaman Charles Wesley. Di kemudian hari, ketika dia sudah mulai mengarang nyanyian pujian, dia sering memasukkan dalam syairnya kutipan dari Alkitab dan istilah yang berdasarkan Alkitab. Bapa kebangunan rohani pendiri aliran Methodist ini sungguh mengagumkan. Belum lagi           prestasinya dalam menuliskan 6.500 lagu pujian sepanjang hidupnya. Suatu prestasi yang sukar ditandingi oleh penulis pujian lainnya.
Charles Wesley mengarang pujian ini tepat satu tahun setelah dia dan kakaknya           mengalami suatu pengalaman pertobatan yang sangat menyentuh hati di Aldersgate Hall di London, Inggris. Selama dua abad lebih, umat Kristen di seluruh dunia telah menyanyikan pujian ini sebagai salah satu pujian Paskah yang paling popular. Sama seperti hasil karya Charles lainnya, lagu ini pun diambil dari 1 Korintus 15:55: "Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah    sengatmu?".
Demikianlah setelah proses yang panjang, lagu pujian ini akhirnya dapat dikumandangkan di mana-mana pada saat peringatan Paskah, sebagai pujian atas kemenangan Kristus, yang sudah mengalahkan kematian dan hidup selama-lamanya. Tidak hanya itu, kebangkitan ini memberikan kepada kita kepastian, bahwa kita pun tidak akan berakhir pada kematian, tetapi akan dibangkitkan kembali bersama Kristus. Amin!