Sunday, April 15, 2012

Kebangkitan Kristus Meningkatkan Solidaritas

(Yohanes 20:19-23)


Solidaritas adalah sifat (perasaan) perhatian, sifat satu rasa, senasib, perasaan setia kawan antara sesama anggota. Sifat seperti ini sangat diperlukan seperti halnya kehidupan jemaat mula-mula. Tugas dan panggilan kita adalah mewujudkan solidaritas kepada sesama manusia. Sebuah ayat Firman Tuhan dalam Roma 12:15 berkata : “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis”. Ayat ini sungguh mengharapkan partisipasi dan solidaritas serta kebersamaan dari anak-anak Tuhan kepada semua orang yang ada disekitar kita.

Berita tentang terbukanya pintu kubur Yesus, kemudian diketahui bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dan hidup kembali, telah mempengaruhi psikologi para murid. Tidak semua para Tuhan Yesus memahami tentang kebangkitan Tuhan Yesus, sekalipun Yesus sendiri pernah mengatakannya kepada mereka. Tidak semua para murid percaya tentang kabar kebangkitan tersebut. Tetapi sebaliknya, yang mereka alami adalah ketakutan yang sangat panjang;  sejak Yesus ditangkap, disalibkan dan mati hingga  berita bahwa Yesus telah bangkit kembali. Firman Tuhan katakan dalam Yohanes 20:19a : “Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi...”. Sebuah peristiwa yang ironi : Kebangkitan Yesus seharusnya menyukakan hati para murid, tetapi karena mereka tidak memberi hati pada kata-kata Yesus sebelumnya membawa mereka pada suasana kesedihan dan ketakutan yang sangat parah.

Tetapi syukur kepada Tuhan kita yang hidup, bahwa kebangkitan Tuhan Yesus telah memberika dan mengajarkan kepada kita kebangkitan solidaritas. Apakah itu ?
1.      Solidaritas dalam kesusahan ( ayat 19a)
2.      Solidaritas dalam kesukaan (ayat 19c – 21)
3.      Solidaritas dalam pelayanan (ayat 22 – 23)

Mari kita kembangkan dan kita kerjakan solidaritas yang demikian kepada sesama kita; bersama-sama kita mendukung saudara-saudara kita yang dalam kesusahan. Bersama-sama juga kita mendukung saudara-saudara kita yang dalam kesukacitaan. Dan terakhir bersama-sama juga kita kerjakan pelayanan, yang telah Tuhan taroh dan bebankan kepada kita untuk kemuliaanNYA. Tuhan memberkati, Amin                                                                   (by: Ibu Odimasi Laoli, S.Th)