Sunday, June 17, 2012

Segala Mahluk Memuji

(Mazmur 145: 8-21 )

Dalam Mazmur 145 ini, Tuhan digambarkan sebagai Raja yang bersikap welas asih kepada rakyatNya yakni semua orang, bahkan segala mahluk yang dijadikanNya. Dia adalah Raja yang perkasa. Kerajaan atau pemerintahanNya langgeng. Tapi Dia juga setia dalam segala perkataanNya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya. Tuhan di sini digambarkan sebagai sosok raja yang sempurna.

Tema “Segala mahluk memuji” mengajak umat untuk memahami bahwa bukan hanya manusia tetapi juga segala mahluk dapat mengagungkan Tuhan. Karena bukan hanya manusia tetapi juga segala mahluk menerima sikap welas asih, komitmen dan keadilan Tuhan Sang Raja. Manusia dan segala mahluk atau segala yang dijadikan Tuhan ; semuanya ada dalam kepedulian, perhatian dan pemeliharaan Tuhan . Karena itu manusia tidak boleh menganggap dirinya sebagai pusat di dalam dunia milik Tuhan. Bukan manusia melainkan Tuhanlah yang menjadi tokoh utama/ pusatnya. Manusia dan segala mahluk lainnya bergantung semata pada sikap welas asih, komitmen dan keadilan Tuhan.

Tuhan menginginkan shalom atas segala mahluk. Dia menginginkan segala mahluk dalam keadaan “sungguh amat baik”. Bila shalom terwujud, maka segala mahluk memancarkan kemuliaan/kebesaran Tuhan. Sang Raja sempurnapun puas ketika melihat segenap mahluk ada dalam keadaan yang sungguh amat baik!. Itulah artinya “Segala Mahluk Memuji”.

Selanjutnya tema kita juga mengajak umat untuk menyadari bahwa Allah ada dan hadir di dalam alam. Kesadaran bahwa Allah ada dan hadir di dalam alam mendorong kita untuk menghargai alam sebagai tempat kehadiran atau tempat berdiamnya Allah. Manusia dipanggil untuk menghormati Tuhan Allah dengan jalan menjaga harmoni /keselarasan dalam hubungan dengan segala mahluk. Kita dipanggil untuk memuji Tuhan dengan menjaga, memelihara dan merawat alam sebagai sesama mahluk ciptaan dan sebagai rumah Tuhan. Biarlah segala mahluk memuji Tuhan! (Oleh : Pdt. Janti Diredja Wijaya, S.Th)