Sunday, February 10, 2013

Berdoalah Dengan Tidak Jemu-Jemu


(Lukas 18:1-8)

Mengapa Tuhan Yesus menceritakan kisah ini? Lukas 18:1 menyatakan bahwa Yesus mengatakan  perumpamaan ini untuk menegaskan bahwa kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Tuhan Yesus mengajarkan salah satu hal yang membuat doa itu efektif, yakni ketekunan. Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya" (Mat 7;11).
Hubungan kita dengan Allah adalah hubungan antara anak dengan Bapa. Allah memperhatikan diri kita, karena kita adalah milik-Nya. Ketika umat-Nya berseru siang dan malam, Allah akan memberikan pertolongan-Nya. Seperti perumpamaan tentang hakim yang tak benar ini, hakim lalim ini mendengarkan seruan dari si janda dengan alasan yang salah. Dia tidak mau dibuat pusing dan karenanya ia ingin supaya janda itu cepat-cepat pergi dari hadapannya dan tidak mengganggunya lagi. Namun Allah mendengarkan seruan kita bukan karena kita ini sudah membuat pusing Allah, tetapi karena Dia mengasihi kita. Hakim itu bertindak demi kepentingan pribadinya, tetapi Allah bertindak atas diri kita, atas persoalan kita, demi kepentingan diri kita.
Tuhan Yesus mengatakan dalam Lukas 18:7, "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" Jikalau sudah tiba waktunya, Allah tidak akan mengulur-ngulur waktu untuk memberikan pertolongan-Nya kepada kita. Tuhan tentu tidak akan mempermainkan anak-anaknya yang berdoa. Mungkin Dia mengijinkan kita menunggu untuk melatih kesabaran kita, atau Dia ingin memperkuat iman kita, tetapi pada waktunya nanti, Allah akan menjawab doa umat-Nya.
Umat Allah dapat percaya kepada kesetiaan Allah. Kita mesti belajar untuk sabar, menunggu sampai doa kita dijawab oleh Allah. Berbeda dengan hakim yang lain, Allah tidaklah terganggu ketika umat-Nya berteriak kepada-Nya siang dan malam. Allah menjawab doa menurut waktu dan rencana-Nya dan ketika waktunya tiba, doa kita dijawab dengan cepat. Telinga Allah senantiasa diarahkan kepada seruan anak-anak-Nya. Oleh karena itu, berdoalah dengan tekun sampai sesuatu terjadi. (NZ)