Sunday, November 17, 2013

Keadilan dari Perspektif Zaman Akhir

(Wahyu 7:9-17)
         
Kita hampir tidak menemukan sebuah keadilan dalam perjalanan hidup di dunia ini. Keadilan hanya milik perorangan, pribadi atau kelompok atau suku dan ras tertentu. Sepertinya rasa adil itu belum merata diterapkan. Adakah keadilan di bumi ini…?
Di antara kita pasti masih ada yang mengingat Marsinah, juga Wiji Thukul. Siapa yang dapat melupakan Munir yang dibunuh ketika dalam penerbangan ke Belanda? Lalu bagaimana pula halnya dengan banyak korban penculikan yang sampai kini belum jelas nasibnya? Mati atau….? Bagaimana dengan kasus korban perkosaan masal Mei 98? Bagaimana pula dengan pembantaian orang “kiri” korbagn peristiwa tahun 65-67? Tentu juga kita mengingat peristiwa-peristiwa yang hebat akibat dari pertikaian berbau SARA, perlakuan semena-mena kaum mayoritas kepada minoritas. Tidak sedikit yang menjadi “martir” dsb. Dimanakah keadilan?
Kitab Wahyu menuliskan tentang Yohanes yang mendapatkan gambaran tentang masa yang akan dating. Paling tidak member gambaran bahwa keadilan Tuhan itu akan ada dan pasti akan dating. Keadilan di jaman akhir, tentu bertolak belakang keadilan yang    dikerjakan manusia di dunia ini. Paling tidak ada 3 keadilan Tuhan pada zaman akhir,  yaitu:
1. Tuhan adil dan tidak pandang bulu (9-10)
2. Tuhan adil menjadi pusat kebenaran & penghakiman (11-12)
3. Tuhan adil pada mereka yang dianiaya/teraniaya (13-17)
Oleh karena itu keadilan Tuhan pada zaman akhir adalah keadilan yang bermuatan kebenaran. Tuhan akan membalaskan setiap perbuatan manusia dan di sana Dia disebut adil. Sikap teguh beriman kepada Allah berarti selalu terhubung pada rahmat Allah sekalipun saat di dunia ini hamper tidak kita temukan rasa adil. Percayalah Tuhan pasti bersikap adil pada apa yang terjadi asalkan kita tetap berdiam di bawah kekuasaanNya. Amin (Almanak)