Sunday, January 19, 2014

Kebenaran Bukan Sekedar Kata-kata

(Efesus 1:13 & Mazmur 111)

Perjanjian Lama mengenal kata “emeth” dan Perjanjian Baru mengenal  “aletheia”. LAI menterjemahkannya dengan “kebenaran”. Secara leksikal, emeth berarti bias diandalkan, bersifat permanen, bersifat sinambung, kesetiaan, atau kebenaran. Sedangkan aletheia berarti kebenaran, kesetiaan, atau realitas/kenyataan. Dalam pada itu, arti leksikal terbilang “abstrak”. Emeth dan aletheia akan “berdarahdaging” serta tajam makna bila kita telaah dalam penggunaannya yang konkret.

Dalam surat Efesus kata kebenaran/ aletheia muncul sebanyak 6 kali. Tiga kali diantaranya bersanding dengan keadilan (ef.4:24, ef. 5:9, ef. 6:14). Ada juga kaitannya dengan kekudusan (ef. 4:25) dan dua kali yang lainnya merujuk pada rencana agung penyelamatan (ef. 1:13, ef.4:21). Jadi dalam Efesus, kebenaran bisa diartikan; pertama, sebagai rencana agung penyelamatan Allah dalam Kristus dan kedua, memiliki arti etis.

Sedangkan dalam Mazmur 111:1-10 adalah merupakan Mazmur Pujian. Mengapa? Karena di dalam Mazmur 111 ini telah memuat karakter Allah dan perbuatan-perbuatan Allah yang  ekspresikan kepada umatNya. Tindakan-tindakan kebaikan Allah adalah merupakan satu contoh kebenaran yang harus diperbuat.

Jadi, kebenaran bukan sekedar kata-kata. Kebenaran adalah karakter, yang terungkap dalam kata dan perbuatan. Satunya kata dan perbuatan, sebagaimana kita lihat pada Yesus Kristus dan Tuhan Allah, itulah kebenaran. Oleh karena itu, sebagai pengikut Kristus, sudah selayaknya kita belajar “setia kepada sumber”, mengandalkan Allah sepenuhnya, dan membentuk diri menjadi insan-insan yang bias dipercaya. Amin. – Almanak Sinone GKMI

No comments:

Post a Comment