(Efesus
1:13 & Mazmur 111)
Perjanjian Lama
mengenal kata “emeth” dan Perjanjian
Baru mengenal “aletheia”. LAI menterjemahkannya dengan “kebenaran”. Secara leksikal, emeth berarti bias diandalkan,
bersifat permanen, bersifat sinambung, kesetiaan, atau kebenaran. Sedangkan
aletheia berarti kebenaran, kesetiaan, atau realitas/kenyataan. Dalam pada itu,
arti leksikal terbilang “abstrak”. Emeth dan aletheia akan “berdarahdaging”
serta tajam makna bila kita telaah dalam penggunaannya yang konkret.
Dalam surat Efesus
kata kebenaran/ aletheia muncul sebanyak 6 kali. Tiga kali diantaranya
bersanding dengan keadilan (ef.4:24, ef. 5:9, ef. 6:14). Ada juga kaitannya
dengan kekudusan (ef. 4:25) dan dua kali yang lainnya merujuk pada rencana
agung penyelamatan (ef. 1:13, ef.4:21). Jadi dalam Efesus, kebenaran bisa
diartikan; pertama, sebagai rencana agung penyelamatan Allah dalam Kristus dan
kedua, memiliki arti etis.
Sedangkan dalam
Mazmur 111:1-10 adalah merupakan Mazmur Pujian. Mengapa? Karena di dalam Mazmur
111 ini telah memuat karakter Allah dan perbuatan-perbuatan Allah yang ekspresikan kepada umatNya. Tindakan-tindakan
kebaikan Allah adalah merupakan satu contoh kebenaran yang harus diperbuat.
Jadi, kebenaran
bukan sekedar kata-kata. Kebenaran adalah karakter, yang terungkap dalam kata
dan perbuatan. Satunya kata dan perbuatan, sebagaimana kita lihat pada Yesus
Kristus dan Tuhan Allah, itulah kebenaran. Oleh karena itu, sebagai pengikut
Kristus, sudah selayaknya kita belajar “setia kepada sumber”, mengandalkan
Allah sepenuhnya, dan membentuk diri menjadi insan-insan yang bias dipercaya.
Amin. – Almanak Sinone GKMI
No comments:
Post a Comment