Sunday, March 9, 2014

Berlayar dengan Kristus

(Markus 4:35-41)

Suatu ketika murid-murid Tuhan Yesus diperhadapkan dengan gelombang besar dalam perjalanan menyeberang Danau Galilea. Peristiwa ini sungguh sebuah ancaman maut, sehingga murid-murid Tuhan Yesus sangat ketakutan. Datangnya gelombang badai yang hebat, malah Yesus tertidur diburitan perahu. Dia seakan tidak peduli pada bencana yang mengancam murid-muridNya. “Tuhan, kita mati” begitulah keluhan orang yang putus asa
Dalam peristiwa tersebut kita mendapatkan pelajaran rohani yang membuat kita mengerti bahwa:
1. Mengikut Tuhan Yesus bukan berarti kita terbebas secara total dari gelombang pencobaan, termasuk tantangan dan kesulitan-kesulitan yang mengagetkan kita. Danau Galilea adalah gambaran kehidupan. Persoalan hidup bisa datang dengan tiba-tiba tanpa terduga. Bisa jadi hal itu adalah siasat iblis untuk melemahkan kerohanian kita. Iblis senang jika anak-anak Tuhan tidak bertumbuh dalam iman. Oleh karena itu persoalan datang bisa bertujuan untuk semakin menguatkan kedekatan kita dengan Tuhan Yesus. Ia berjanji akan menyertai kita (Yohanes 14:18a).
2. Tuhan bertanggungjawab atas keselamatan anak-anakNya. Kalau Tuhan mengajak berlayar mengarungi hidup bersamaNya, maka Ia menjamin kehidupan kita. Mazmur 34-11 berkata: “ Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.”
3. Peristiwa besar hingga yang kecil bahkan terkecil hingga sedetail-detailnya dalam hidup orang percaya, Tuhan pasti tahu (Matius 10:30 : “Dan kamu, rambut ke-palamu pun terhitung  semuanya”). Maka Tuhan pasti mempunyai Tujuan yang indah bagi hidup kita (Pengkhotbah 3:11).
Berlayarlah tanpa cemas dan kuatir sebab Tuhan Yesus sedang bersama dengan kita. Hidupilah kehidupan ini dengan tekun dan beriman sebab Yesus selalu menyertai kita. Imanuel. Amin (zega)


No comments:

Post a Comment