Sunday, November 23, 2014

Satu Banding Sembilan Puluh Sembilan

(Lukas 15:1-7)


Pada waktu Yesus hidup/hadir di dunia, orang-orang Yahudi sudah memiliki keyakinan yang kuat terhadap taurat Musa. Taurat adalah diyakini sebagi Firman Allah yang terakhir yang harus dijalankan dengan displin dan ketat.
Waktu itu orang Farisi dan ahli taurat melihat Yesus makan bersama dengan orang berdosa atau orang yang tidak melaksanakan Taurat. Yesus bisa membaca hati mereka lalu mengatakan (Lukas 15:3-7). Disini kita melihat beberapa kebenaran:
Semua Orang Berharga di Mata Tuhan
Sejak kita masih dalam kandungan ibu kita bahkan sampai kita tua renta dan tak berdaya, kita tetap berharga di mata Tuhan. Tuhan tidak memandang ras, suku, golongan, tingkat sosial, pendidikan. Semua berharga di mata Tuhan. Bahkan orang gilapun tak luput dari perhatian Yesus, karena mereka berharga di mata Tuhan.
Tuhan Mengasihiu Yang Tersesat
Itulah sebabnya Ia tinggalkan yang 99 dan mencari satu yang hilang. Artinya Tuhan ingin menyelamatkan yang tersesat atau yang hilang. Karena itu Ia rela dikritik, diejek oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat ketika Ia makan dengan kaum papa dan terbuang. Orang-orang semacam itulah yang patut dikasihi dan dihormati.
Kita Harus Memberi Teladan Bagi Orang Lain
I Timotius 4:12, Rasul Paulus menasehati kita agar kita menjadi teladan dalam: Perkataan, tingkah laku, dan teladan dalam kasih. Kasih yang dimaksud adalah kasih yang dimiliki Kristus, yaitu seperti:
(a). Kasih yang berkorban (b). Kasih yang tak pandang bulu (c). Menjadi teladan dalam kesetiaan sampai Tuhan panggil kita (d). Teladan dalam kesucian; menjaga hidup kita agar tak tercemar oleh hawa nafsu penyembahan pada ilah-ilah modern.
Tuhan memberkati kita. Amin (Ibu Wiwin)


No comments:

Post a Comment