Sunday, March 15, 2015

Aku Haus

(Yohanes 19:28-30)

Mengenai perkataan-perkataan Yesus di atas kayu salib. Bukan hanya dikhotbahkan tetapi juga telah banyak buku yang ditulis untuk mengulas ke-7 perkataan tersebut. Seorang teolog Hindu yang berasal dari India, bernama Anand Kumar Raju, juga merasa tertarik terhadap ke-7 perkataan Yesus di atas salib kemudian menuangkan hasil refleksinya mengenai ke-7 perkataan tersebut. Begitu signifikannya dan menarik perhatian bagi kekristenan.
Apa arti perkataan Yesus “Aku Haus”? Teriakan Yesus, “Aku haus” mengandung unsur pengorbanan. Bahwa teriakan tersebut mengindikasikan bahwa Yesus sedang menanggung sesuatu yang tidak sepatutnya Ia tanggung. Apa yang menjadi milik-Nya: kemuliaan, kesenangan, ketiadaan penderitaan, hubungan yang tidak terputuskan antar-Pribadi Allah Tritunggal, dsbnya dengan rela Ia biarkan meninggalkan diri-Nya. Yesus benar-benar bergumul serius dengan penderitaan tersebut, padahal Ia tidak patut menanggung itu. Inilah yang Ia katakan di awal pelayanan-Nya bahwa Ia datang untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang (Mrk. 10:45).
Penderitaan yang dialami-Nya bukan karena semata-mata Ia ingin menderita, tetapi karena kehendak Allah yang telah menetapkan penderitaan itu sebagai tujuan kedatangan-Nya. Dengan kata lain, penderitaan tersebut bukan merupakan sebuah penderitaan yang sengaja direkayasa untuk menarik simpati orang. Yesus benar-benar menderita karena Ia tahu bahwa itulah kehendak Bapa. Dan itu terjadi demi keselamatan kita
Jangan kita sia-siakan pengorbanan dan kesengsaraan Yesus. Amin


No comments:

Post a Comment