Sunday, March 31, 2013

Spontanitas Paskah:


Membeda-bedakan orang adalah tindakan yang dengan sengaja telah mengadakan sebuah jurang pemisah dengan sesama. Membeda-bedakan sesama berarti  menolak segala bentuk keberadaan sesama kita. Mari kita akan lihat bersama-sama, kisah seseorang yang tertolak dalam adegan drama dengan judul: “YANG TERTOLAK MENEMUKAN KASIH TUHAN”. 
Bp. Rudy Prasetyo membacakan narasi membuka dan menghantarkan acara ini sampai selesai.

Alkisah, ada sebuah keluarga yang terdiri dari seorang duda keren (Duren) yang dipernakan Bp. Yatno dan kedua anaknya yang diperankan oleh Yuli dan Dina.
Namun sayang, si Duren ini sangat pilih kasih dan lebih menyayangi anaknya Yuli daripada Dina. Hal ini mempengaruhi kepribadian Dina yang menjadi "pemberontak".

Dina yang malang bukan hanya tersisih di rumah. Bahkan di Gereja pun dia dipandang sebelah mata oleh "pendeta" yang juga pilih kasih. Bp. Zega memerankan "pendeta" pilih kasih ini yang bahkan mengusir Dina dari Gereja. 


Dina yang tidak diterima "dimana-mana" menemukan dunianya bersama teman-temannya  yang diperankan oleg Grace dan Debbie . Namun sayang, Dina berteman dengan orang yang salah asuh juga. Hobi mereka hanya hura-hura dan suka berfoya-foya.

Sejak saat itu Dina hidup di jalan dengan kekuatannya sendiri. Ia menganggap bahwa orang baru bisa dihargai karena ada uang. Ia melakukan apapun demi uang. Dari umurnya yg masih muda ia menjadi pencopet, rampok, mencuri keadaan bermotor, dan terlibat dalam penjualan dan pemakakaian narkotika. Bahkan ia tidak mempedulikan siapapun. Ia merasa tidak membutuhkan siapa-siapa dan ia tidak butuh Tuhan. Ia ingin membuktikan pada dunia bahwa ia mampu menjadi orang yang dihargai. Bahkan narator pun mulai tergora dengan kehidupan dina.

Narator (Bp. Rudy) akhirnya tergoda dan mulai ikut mabuk-mabukan.

Sampai suatu ketika, Polisi yang diperankan oleh Bp. Setyoko datang mengrebek tempat mabuk-mabukan Dina dan teman-teman.

Dina akhirnya ditangkap polisi, namun teman-temannya berhasil melarikan diri meninggal dina sendiri dibawa ke dalam penjara.

Dipenjara, Dina dihukum dan merenungi nasibnya. Dina mulai tersadar dan meminta pertolongan Tuhan.

Setelah memenuhi masa hukumannya, akhirnya Dina dibebaskan. Setelah sekian lama di penjara, Dina telah berubah, menjadi lebih baik dan semakin cinta Tuhan. 

Setelah keluar dari penjara, Dina menyerahkan hidupnya untuk melayani Tuhan.
Dina yang telah berubah ini, menjadi penjala manusia yang membawa pertobatan bagi banyak orang, termasuk teman-temannya dulu yang telah menjerumuskannya kedalam dosa. Dina menyebarluaskan kabar suka cita, serta cinta kasih Tuhan yang telah mengubah hidupnya. Kini Dina bersama teman-temannya menjalani hidup yang penuh kasih Tuhan.