Sunday, April 27, 2014

Hidup Seperti Andreas

Matius 4:18-20


Hanya ada dua kemungkinan perilaku manusia saat tekanan menghadang, yaitu menyerah atau terus berjuang. Menyerah artinya tidak dapat meneruskan alias berhenti total dan hal ini mengakibatkan kepunahan. Sedangkan berjuang artinya ada seberkas keinginan untuk maju, berkembang dan bertumbuh sekalipun tekanan dan tantangan begitu berat dan hal ini menghasilkan semangat hidup.

Setelah kematian Tuhan Yesus Kristus, tak bisa disangkal bahwa pertemuan murid-murid dalam sebuah ruangan yang pintunya tertutup rapat adalah ekspresi dan perasaan sedih karena kehilangan orang yang mereka cintai. Tetapi juga tak bisa dipungkiri bahwa saat itu murid-murid sangat ketakutan terhadap penguasa dan pemerintah setempat. Namun dalam keadaan tertekan dan berbeban berat bercampur dengan kesedihan dan ketakutan, mereka tidak terus menyerah dan berdiam diri, namun mereka ingin bertumbuh dalam peristiwa sadis yang telah mereka saksikan dan mereka alami. Maukah kita terus bertumbuh bersama Yesus?

Ketika Yesus menyaksikan Andreas bersama saudaranya Simon Petrus menebarkan jala di danau Galilea, Ia mengundang mereka menjadi “penjala manusia”, artinya menarik orang-orang ke dalam kerajaan dengan menggunakan jala Injil (lihat Mat 4:19). Andreas langsung saja menunjukkan ketaatannya, dengan senang hati dia menukar keuntungan materiil dengan ganjaran spiritual. Tidak mudah bagi Andreas untuk memutuskan hal ini. Dia pasti mengalami pergumulan berat antara melanjutkan pekerjaannya sebagai pelaut atau mengikuti Yesus. Dan hal yang luar biasanya lagi di saat Andreas menanyakan dimana tempat Yesus? Jawabannya bisa ditebak seperti dalam Matius 8:20; “ Serigala ada lobangnya…tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya.” Namun Andreas tetap memilih mengikut Yesus sekalipun dia harus melewati masa-masa yang penuh tantangan. Keyakinan Andreas kepada diri Yesus bertumbuh dengan cepat. Hal ini dapat kita rasakan ketika dia bertemu dengan Simon, saudaranya: “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)”, lalu Andreas membawa saudaranya itu kepada Yesus (lihat Yoh 1:35-42). Jadi, kelihatannya Andreas lah yang memperkenalkan Simon Petrus, Yakobus, Yohanes (entah berapa banyak lagi) kepada Yesus.

Andreas telah meneladankan pertumbuhan imannya dalam mengikut dan melayani bersama Yesus. Adakah kita saat ini telah memasuki zona pertumbuhan iman bersama Yesus seperti Andreas atau sebaliknya kita mengeluh, kecewa, dan marasa sia-sia karena telah mempercayakan kepada Yesus seluruh hidup kita? Mari bersama belajar dari keteladanan Andreas. Tuhan memberkati. Amin (NZ)

No comments:

Post a Comment